"Sistem penyaluran DAK Fisik dilakukan empat tahap atau per triwulan, agar dalam pelaksanaannya tepat sasaran."
Merdeka.com, Mesiotda - Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur tahun anggaran 2017 mendapat dana alokasi khusus (DAK) fisik sebesar Rp 64,82 miliar.
Dana tersebut dipergunakan untuk berbagai bidang pembangunan seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, kelautan dan perikanan, serta irigasi.
Seperti dilansir Antara, Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Samarinda Puji Ardi menjelaskan bahwa DAK Fisik sebesar itu pemanfaatannya melalui dua pola, yakni berupa DAK Reguler dengan nilai Rp 15,82 miliar dan DAK Penugasan total senilai Rp 49 miliar.
"Sistem penyaluran DAK Fisik dilakukan empat tahap atau per triwulan, agar dalam pelaksanaannya tepat sasaran dan berdasarkan serapan kinerja pelaksanaan, termasuk kinerja capaian hasil yang diperoleh dari masing-masing penyalurannya," tandas dia, Minggu (30/4).
DAK Fisik merupakan dana yang bersumber dari APBN dengan pengalokasian kepada daerah tertentu, untuk membantu membiayai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas pembangunan nasional.
"DAK Fisik fungsinya mendanai penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik, kemudian untuk mendorong percepatan pembangunan daerah, sekaligus untuk mencapai tujuan sasaran prioritas nasional," kata dia.
Sedangkan rincian penggunaan DAK Reguler di Kutai Timur lanjutnya, untuk pembangunan bidang kesehatan senilai Rp 10,278 miliar. Dari jumlah ini sudah disalurkan 30 persen atau Rp 3,08 miliar, sehingga sisa dana yang belum disalurkan sebesar Rp 7,195 miliar.
Kemudian untuk pembangunan bidang pertanian senilai Rp 3,9 miliar dan yang sudah disalurkan 30 persen atau Rp 1,17 miliar, sehingga sisa dana untuk menunggu penyaluran tiga tahap berikutnya senilai Rp 2,73 miliar.
Selanjutnya untuk pembangunan bidang kelautan dan perikanan yang totalnya Rp 1,63 miliar, telah disalurkan 30 persen atau senilai Rp 489 juta, sehingga masih tersisa sebesar Rp 1,14 miliar untuk menunggu penyaluran tahap berikutnya.
Sedangkan pada DAK Penugasan rinciannya adalah untuk pembangunan sarana dan prasarana air minum dengan total senilai Rp 4,28 miliar. Dari jumlah itu, besaran uang yang sudah tersalurkan tahap pertama senilai Rp 1,28 miliar (30 persen).
Kemudian untuk pembangunan sanitasi sebesar Rp 3,52 miliar dan yang sudah tersalurkan 30 persen senilai Rp 1,05 miliar. Untuk pembangunan jalan senilai Rp 19,7 miliar dan yang sudah disalurkan 30 persen dengan nilai Rp 5,9 miliar.
"Untuk pengembangan fisik pasar senilai Rp 1,6 miliar yang saat ini masih dalam proses penyaluran. Kemudian untuk pembangunan irigasi dalam rangka optimalisasi lahan pertanian dengan nilai Rp 19,89 miliar dan yang sudah tersalurkan 30 persen dengan nilai Rp 5,96 miliar," kata Puji.