MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. INFO AKTUAL

Pemkab Agam gelar pemilihan wali nagari secara e-voting

"Hal ini sekaligus menunjukkan keseriusan kita untuk mewujudkan program 'smart regency' atau kabupaten cerdas yang dimulai pada 2017,"

©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Sabtu, 11 Februari 2017 15:28

Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat bakal menggelar pemilihan wali nagari (pilwana) serentak secara e-voting atau elektronik pada Juli 2017.

"Pilwana ini diikuti 28 nagari dan tanggal pelaksanaan belum ditentukan," kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Agam, Gusri Novaldi Lubuk Basung, Sabtu (11/2).

Ia menjelaskan pilwana serentak ini akan menggunakan 54 unit perangkat seperti komputer beserta perangkat lain, mesin pencetak (printer), aplikasi e-voting, alat pembaca kartu tanda penduduk dan lainnya.

Sementara mekanisme pelaksanaan pilwana serentak nantinya tidak satu hari. Namun akan dilanjutkan pada hari berikutnya mengingat jumlah alat e-voting masih terbatas.

Saat ini, katanya, DPMN telah melakukan persiapan pelaksanaan pilwana tersebut dengan cara membentuk panitia pemilihan kecamatan.

Setelah itu, membentuk panitia teknis inti sebanyak enam orang dari organisasi perangkat daerah dan membentuk tim teknis lapangan sebanyak 42 orang dari kecamatan.

"Keberadaan tim ini untuk mengoperasikan alat e-voting dan mereka akan dilatih oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)," katanya seperti dikutip Antara.

Selain membentuk tim inti dan tim teknis, pihaknya akan membentuk panitia pemilihan setempat (PPS).

Lalu melakukan bimbingan teknis bagi anggota PPS dan anggota PPS melakukan verrifikasi jumlah pemilih.

"Saat ini jumlah pemilih di 28 nagari itu sebanyak 114.000 orang dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 203 unit. Ini berdasarkan data saat pemilihan kepala daerah pada 2015," katanya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria menjelaskan daerah itu merupakan kabupaten pertama di Sumbar yang menerapkan pilwana secara e-voting. Sementara tingkat nasional, baru 400 desa di Indonesia menggunakan metode e-voting itu.

"Hal ini sekaligus menunjukkan keseriusan kita untuk mewujudkan program 'smart regency' atau kabupaten cerdas yang dimulai pada 2017," katanya.

Selain hemat biaya, keunggulan metode secara e-voting ini tidak ada gangguan keamanan, transparansi, proses penghitungan suara lebih cepat, tepat, akurat dan hasil langsung dapat dilihat dalam beberapa menit.

(AS)
  1. Pilkada
KOMENTAR ANDA