"Saya nggak sebut nama ya. Pokoknya ada PNS perempuan suka main sosial media instagram. Selalu jelek-jelekan Pemprov, termasuk paslon Pemprov,"
Merdeka.com, Mesiotda - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono atau yang akrab disapa Soni mengimbau segenap jajarannya untuk bersikap netral dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 putaran kedua di DKI Jakarta. Dia pun mensinyalir adanya PNS yang bersikap tak netral dengan menyebarkan ujaran kebencian pada media sosial milik pribadinya.
"Saya nggak sebut nama ya. Pokoknya ada PNS perempuan suka main sosial media instagram. Selalu jelek-jelekan Pemprov, termasuk paslon Pemprov," ujar Soni usai melantik 660 PNS baru di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (15/3).
Ia menambahkan terduga PNS Pemprov DKI yang aktif menggunakan media sosial instagram tersebut dalam rekam jejak unggahannya banyak menuduh Gubernur Basuki Tjahja Purnama melakukan korupsi.
"Jelek-jelekkan pemerintah provinsi, ya termasuk Gubernurnya. Contohnya, Pemprov banyak korupsi, nggak benar, itu saja. Termasuk soal partai pendukung paslon itu perlu dibubarkan. Intinya nggak benar," tutur Soni sapaan akrabnya.
Pihaknya pun menegaskan bakal memberi sanksi pada PNS Pemprov DKI itu. Apalagi, sebagai pegawai pemerintahan sanksi sudah siap menunggu dari yang berat sampai sanksi ringan sesuai dengan kesalahannya.
"Ya diberhentikan. Karena sudah menyebar fitnah macam-macam. Menyebar fitnah pakai foto resmi, dia harus diberhentikan. Pertama di BAP dulu. Kalau sudah dipecat baru diumumkan," tuturnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Agus Suradika bersama tim akan turun tangan menyelidiki kebenaran hal itu di sosial media. "Kita punya tim yang ngecek ke situs tertentu. Kalau kasus ini itu laporan masyarakat. Wajahnya sama persis. Ada foto (di Instagram), namanya inisial juga. Sudah kita detect dan itu benar dia," ujarnya.