MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. BEST PRACTICE

Aplikasi Sipintar Kudus eratkan hubungan sekolah, siswa dan orang tua

“Jadi, aplikasi ini bisa meyakinkan orang tua bahwa anaknya mendapatkan dan mengikuti pendidikan yang baik,”

©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Kamis, 16 Maret 2017 10:17

Merdeka.com, Mesiotda - Mulai tahun ajaran mendatang, Pemkab Kudus, Jawa Tengah, menerapkan sistem belajar mengajar yang bertumpu pada pemanfaatan teknologi informasi di seluruh SD dan SMP dengan memanfaatkan aplikasi Sipintar yang dikembangkannya. Tahap uji coba yang dilakukan sejak Januari 2017 ini dinilai sukses besar.

Di banyak tempat, guru dan orang tua akan marah jika anaknya kelewat banyak memegang aneka peralatan telekomunikasi. Tetapi, sadar bahwa laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin cepat, sehingga intensitas penggunaan gawai di kalangan anak-anak dan remaja juga semakin tinggi. Sebab itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus memilih untuk beradaptasi dan memanfaatkan perkembangan teknologi itu untuk kegiatan pendidikan dengan meluncurkan aplikasi Sipintar (Sistem Informasi Pendidikan Nusantara) untuk membuat siswa-siswa dapat belajar di mana pun dan kapanpun. Sehingga proses belajar tidak lagi terpaku pada ruang kelas dan keberadaan guru.

Menurut Bupati Kudus, Musthofa, ide menciptakan Sipintar ini berawal dari kegalauan orang tua dan tenaga pendidik melihat perkembangan teknologi dan gaya pergaulan anak-anak muda saat ini. Dengan Sipintar, orang tua dapat memantau langsung kegiatan anak mulai dari rumah, sekolah, hingga kembali ke rumah. Para guru pun menjadi mudah menyampaikan materi pelajaran dan memberikan ujian. “Pendidikan di Kudus bukan full day school tapi all day school,” ujarnya.

Penerapan Sipintar ini dicanangkan pada November 2016 dan langsung diujicobakan pada awal Januari 2017 di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) I Kudus. Para orang tua dan siswa dapat mengunduh secara gratis aplikasi ini di play store. Warna merah bertuliskan Sipintar untuk siswa dan warna biru yang bertuliskan Sipintar-Parent untuk orang tua. Sedangkan, untuk guru berbasiskan web sipintar.id.

Sipintar, kata Musthofa, menjadi jembatan komunikasi segitiga antara orang tua, guru, dan murid. Orang tua akan mendapatkan semua informasi tentang kegiatan dan posisi anaknya. Ketika anaknya absen di sekolah, akan ada pemberitahuan ke telepon seluler (ponsel) pintar milik orang tua. Sampai urusan pekerjaan rumah, materi pelajaran, keberadaan anak, dan ujian dapat dipantau melalui Sipintar. “Jadi,aplikasi ini bisa meyakinkan orang tua bahwa anaknya mendapatkan dan mengikuti pendidikan yang baik,” ujarnya.

Pada tahap awal ini, Pemkab sedang mempersiapkan dan membangun jaringan antara dinas dan sekolah. Sementara ini, pengerjaan aplikasi diserahkan pada pihak ketiga.

Dalam membuat Sipintar, beberapa organisasi perangkat daerah (OPD), seperti Dinas Pendidikan (Disdik), serta Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dilibatkan karena terkait data teknis dan fitur yang ingin dimasukan. Untuk menghindari penyalahgunaan, setelah rampung Disdik dan Kominfo langsung mengambil alih dan mengubah user id dan Pasword. “Pemkab tetap memegang kendali,” tegasnya.

Namun, Mustofa enggan membeberkan dana yang dikeluarkan untuk membangun aplikasi Sipintar. “Saya kalau yang mahal-mahal tidak mau,” ungkapnya. Ia hanya menjamin bahwa Pemkab meneliti secara detail lebih dahulu kualitas aplikasi yang akan dipakai. Pihaknya juga melakukan serangkaian uji coba terhadap aplikasi tersebut sebelum diluncurkan.

Sipintar dalam arti yang sederhana adalah penggunaan media elektronik dan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan. Tujuannya, proses dan suasana belajar mengajarnya jadi menyenangkan dan interaktif. Maka, perangkat yang dibutuhkan ketika dalam kelas: LCD proyektor, laptop, ponsel pintar, dan portable wifi. Jika sedang di wilayah yang tidak ada akses wifi, bisa menggunakan paket data dari operator telepon.

Sipintar menampung tiga layanan sekaligus, yakni sekolah, guru, dan murid. Dalam kelompok layanan, aplikasi Sipintar menyediakan buku tahunan, struktur kurikulum, kalender pendidikan, data guru, data siswa, data kelas, jadwal pelajaran, dan pengumuman. Layanan guru, seperti silabus, program semesteran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), bank soal, analisa soal, rapor ujian tengah semester, ujian akhir sekolah, ujian kenaikan kelas, tugas, dan diskusi.

Sementara itu, dalam kelompok layanan siswa, terdapat jurnal pelajaran, modul pembelajaran, latihan soal, upload tugas, diskusi, absensi, video pembelajaran, dan elektronic money (e-money). Sedangkan dalam kelompok layanan guru, terdapat kolom-kolom penyusunan persiapan, kartu dan kisi-kisi soal.

Interaksi elektronik antara sekolah, siswa, orang tua siswa, dan guru ini diakui sangat meringankan tugas para guru. Guru dapat dengan mudah mengevaluasi kemampuan siswa, memberikan pelajaran tambahan, atau bahkan memberikan ujian remidi bagi siswa yang nilainya di bawah standar. Terakhir, pengayaan materi dalam rangka memperkuat bidang-bidang yang menjadi kelemahan siswa.

Sipintar juga mendorong guru untuk membuat materi pembelajaran yang kreatif untuk meningkatkan minat belajar siswa. Itu dapat dilakukan dengan dua cara, yakni atas inisiatif sendiri atau mencari dari dunia maya. Dengan teknologi informasi dan gawai, guru bisa dengan cepat memberikan tugas dan materi kepada siswa. Semua itu dapat dilakukan dimana dan kapan saja tanpa perlu menunggu waktu belajar di ruang kelas.

Proses interaksi guru dan para siswa yang tanpa batas justru melahirkan komunikasi yang intensif. Dengan sistem saling terhubung menjadikan penganalisaan kemampuan siswa langsung tersaji dalam bentuk statistik. Jam pembelajaran kosong pun dapat diminimalisir karena guru dapat mempersiapkan materi dan tugas sebelumnya. Siswa juga dapat mengakses semua itu dari manapun dan jika ada yang tidak mengerti tinggal bertanya melalui aplikasi Sipintar.

Segitiga komunikasi yang terangkum dalam Sipintar ini membuat proses belajar dan penilaian menjadi transparan. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus, Joko Susilo, memprediksi Sipintar akan meningkatkan semangat belajar siswa-siswi. Pengeluaran siswa akan lebih hemat karena tidak lagi banyak memfotokopi modul dan contoh soal. Persiapan siswa dalam menghadapi ujian semakin matang karena bisa mencoba soal-soal yang sudah disediakan.

Layaknya media sosial, para siswa juga bisa berkomunikasi dengan teman sekelas, sekolah, dan guru lewat aplikasi ini. Aplikasi ini juga menyediakan kolom update status sehingga guru dan orang tua mengetahui keberadaan anak secara langsung. Kedepan, perangkat ini akan memasukkan global positioning system (GPS) sehingga posisi keberadaan siswa dapat dipantau oleh orang tua maupun guru.

“Guru dan sekolah juga bisa berkomunikasi dengan orang tua murid lewat aplikasi ini,” kata Joko Susilo. Bahkan, undangan dari sekolah kepada orang tua pun bisa dikirim via aplikasi ini. Aplikasi ini memang memberikan ruang yang besar bagi kontrol orang tua. Sipintar tak hanya menyediakan informasi tentang absensi, nilai, dan pemberitahuan dari sekolah. Fitur e-money pun tersedia sehingga dapat digunakan untuk memantau pengeluaran siswa. Fitur ini membiasakan para siswa bertransaksi nontunai. Ketika mereka membayar sesuatu yang terkait dengan sekolah maupun jajan, orang tua akan mengetahui pengeluaran. Jadi, orang tua dapat mengatur jumlah uang jajan untuk anaknya agar hemat.

(AS)
  1. Inspirasi
  2. Inovasi
KOMENTAR ANDA