MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. INFO AKTUAL

Kisah pemuda sulap pos kampling jadi taman baca

Sudah ada 40 anak yang sering datang ke rumah inspirasi.

©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Rabu, 03 Mei 2017 12:24

Merdeka.com, Mesiotda - Eris Utomo (40) warga Perum Brawijaya RT 04/04, Kelurahan Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi, punya invonasi menjadikan pos kamling di dekat rumahnya sebagai Rumah Inspirasi. Lewat Rumah Inspirasi, Eris membuat taman sederhana menjadi taman baca. Anak-anak di lingkungan perumahannya diajak belajar dan bermain bersama setiap hari libur. Seperti membaca buku, mewarnai, mendongen, bermain musik, hingga membuat kerajinan kreatif.

"Saya bisa karena membaca, itu slogan kami. Karena ada juga pengenalan yang seringkali tidak dipelajari di sekolah, seperti belajar alat musik angklung. Karena rata-rata mereka masih tahu di buku saja," ujar Eris saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/5).

Saat ini kata Eris sudah ada 40 anak yang sering datang ke rumah inspirasi. Selain hari libur, mereka juga belajar bersama setiap hari Jumat, ada relawan yang rutin memberi les Bahasa Inggris.

Selain menjadikan pos kamling menjadi ruang belajar dan bermain anak, Eris juga mengumpulkan warga sekitar untuk membuat program ekonomi kreatif. Salah satunya memanfaatkan limbah-limbah seperti handuk bekas menjadi pot bunga.

"Sudah ada order juga, pembuatan ukir mimbar masjid, sebagian hasilnya untuk membeli buku," katanya.

Dari situ, Rumah Inspirasi memiliki struktur yang didukung pemuda dan RT setempat. Pos kamling juga menjadi ruang bertemu warga untuk membuat program ekonomi kerakyatan. Dari 77 Kepala Keluarga, kata Eris semua sudah kompak menanam cabe lempuyang (cabe jamu).

"Sudah tiga bulan ini nanam. Masing-masing rumah ada empat bibit. Nanti 60 persen masuk ke warga yang menanam dan 40 persen masuk ke kas bersama di RT," ujar Eris.

Kas bersama ini, kata Eris bertujuan untuk kegiatan sosial bersama yang seringkali membutuhkan iuran. Seperti acara agustusan dan Maulid Nabi.

"Merubah kebiasaan lingkungan warga yang biasa membutuhkan anggaran bersama bersifat iuran. Biar bisa memanfaatkan hasil tanaman di pekarangan rumah masing-masing itu," kata dia.

Dari pos kamling, Eris mulanya ingin membuat ruang berkumpul dan belajar bersama. Agar kesan perumahan yang dinilai individu bisa kembali tercipta budaya kebersamaan. Mulai dari pendidikan anak, belajar membuat kerajinan dan bakti sosial.

"Memanfaatkan pos kamlimg biasanya kan hanya untuk malam hari untuk jaga. Kami ingin memanfaatkan itu. Di perumahan memberikan ruang ke warga agar ada tempat berkumpul," ujarnya.

(MH/MT)
  1. Inspirasi
KOMENTAR ANDA