"Teknisnya warga tinggal menunjukan kartu kemudian tempel maka keluar beras dari ATM itu," Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Merdeka.com, Mesiotda - Penyaluran bantuan berupa beras pada warga miskin dikhawatirkan bisa berkurang karena rantai penyaluran yang cukup panjang. Namun saat ini kekhawatiran tersebut bisa dikikis dengan adanya ATM beras. Penerapan ATM beras ini sudah dilakukan di Bandung dan akan diperluas untuk menjangkau seluruh wilayah di Bandung.
Sekitar 151 kelurahan yang ada di Bandung akan memiliki ATM beras. Aplikasi ini dibuat untuk menghindari penyelewengan beras bagi warga tidak mampu.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT Rekayasa Otomatis Indonesia membuat ATM beras agar warga tidak mampu memperoleh beras gratis. "Nantinya, warga miskin bisa mendapatkan beras gratis ini di setiap e-warung yang tersebar di 151 kelurahan di Kota Bandung," katanya kepada wartawan di Bandung beberapa waktu lalu seperti dikutip dari laman jabarprov.go.id.
Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan teknis mendapatkan beras gratis ini yaitu warga kurang mampu tinggal menunjukan kartu kemudian menempelkannya ke ATM Beras. "Teknisnya warga tinggal menunjukan kartu kemudian tempel maka keluar beras dari ATM itu," jelasnya.
Lebih jauh Emil mengatakan program ATM beras ini akan ditangani langsung oleh Dinas Penanggulangan Kemiskinan untuk proses penyalurannya.
Sementara itu Direktur PT. Rekayasa Otomasi Indonesia Budi Adji Abdul Gonie mengatakan pihaknya sudah melakukan hal serupa di beberapa tempat di kota Bandung salah satunya berada di Masjid Salman ITB. Sehingga ia berharap dengan adanya program ATM beras ini masyarakat bisa mengetahui sejauh mana program penanggulangan ini agar tepat sasaran. "Ini untuk fakir miskin, dengan cara ini bisa transparan dan tepat sasaran," ujarnya.
Menurutnya, selain di kelurahan, ATM beras ini juga akan ditempatkan di sejumlah titik kemiskinan dan wilayah bencana. "ATM beras ini akan ditempatkan di kantong kemiskinan dan di daerah bencana," pungkasnya.