MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. INFO AKTUAL

Cegah TBC Pemkot Makassar jalankan program Ketuk Pintu

"Angka kematian akibat bakteri tersebut setiap tahunnya sekitar 150.000 orang."

©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Rabu, 08 Maret 2017 17:49

Merdeka.com, Mesiotda - Cegah penyakit menular akibat bakteri Myctobacterium Tubercolusis (TBC) Dinas Kesehatan Kota Makassar menjalankan program ketuk pintu.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Makassar Rosvyna Abu Bakar menjelaskan bahwa program tersebut memang tidak terlalu populer di masyarakat, namun dirasa cukup efektif dalam menanggulangi masalah TBC ini.

Tingginya kasus penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis tersebut menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat umum baik dari aspek kesehatan maupun dari aspek ekonomi sosial.

Karenanya, program-program antisipasi dan penanggulangan dibutuhkan untuk menekan penyebaran bakteri tersebut agar warga Makassar terbebas dari penyakit TBC tersebut.

"Program ketuk pintu kita ini bukan hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan tapi dilakukan secara bersama-sama dengan lintas sektoral, baik kecamatan maupun kelurahan," katanya, Rabu (8/3) seperti dilansir Antara.

Rosvyana berharap kepada semua pihak yang terlibat dalam program itu agar gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar penderita Tuberculosis bisa terus melakukan pengobatan hingga tuntas tanpa harus putus di tengah jalan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Makassar Ibrahim Saleh saat membuka rapat koordinasi itu mengemukakan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencatat jika di tahun 2011 ada sekitar 500.000 kasus penyakit Tuberculosis (TBC) yang kebal terhadap obat INH dan Rifaphisin.

Menurutnya, perkiraan yang dilakukan oleh WHO itu tentu sangat berdasar karena bakteri juga terus berevolusi jika proses penanganan penyembuhan terhadap penderita tidak tuntas.

Ibrahim menyebut jika angka kematian akibat bakteri tersebut setiap tahunnya sekitar 150.000 orang dan angka tersebut dianggap cukup tinggi sehingga harus menjadi perhatian bersama.

"Dengan penanganan pasien TBC melalui program 'Matic Managemen Of Drug Resisten' oleh WHO, khususnya di kota Makassar diharapkan mampu menurunkan angka penularan pada penderita TBC di masyarakat," katanya.

Menurutnya dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta maupun LSM serta melibatkan semua layanan kesehatan memungkinkan untuk menemukan dan melakukan penangan dini terhadap penyakit tuberculosis tersebut.

"Kepedulian semua unsur terutama yang melibatkan lurah dan camat dapat membantu kelangsungan pengobatan pasien TB terutama pengobatan 18 sampai 24 bulan," terangnya.

(AS)
  1. Layanan Kesehatan
KOMENTAR ANDA