MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. INFO AKTUAL

Begini cara Pemkab Seruyan hilangkan pola buka lahan dengan membakar

Program cetak sawah akan menjadi salah satu prioritas di sektor pertanian dalam rangka menghilangkan pola pembukaan lahan dengan cara membakar.

©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Kamis, 23 Maret 2017 12:21

Merdeka.com, Mesiotda - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Sudarsono meminta seluruh desa untuk mendata potensi cetak sawah baru di daerahnya masing-masing. "Saya sudah instruksikan camat dan desa untuk mendata lahan potensial untuk pertanian," kata Sudarsono di Kuala Pembuang, Kamis (23/3).

Ia mengatakan, program cetak sawah akan menjadi salah satu prioritas di sektor pertanian dalam rangka menghilangkan pola pembukaan lahan dengan cara membakar. "Lahan potensial untuk pertanian itu kita bersihkan agar masyarakat desa punya lahan tetap atau tidak berpindah-pindah untuk bertani," katanya seperti dikutip Antara.

Terkait hal itu, untuk saat ini pihaknya akan mulai menyiapkan lahan pertanian yang tetap bagi masyarakat, dan cetak sawah dapat menjadi solusi jangka panjang untuk memaksimalkan sektor pertanian dengan pengelolaan yang lebih baik.

"Untuk jangka panjang, kita harus mulai berpikir untuk menyediakan lahan bertani yang tetap bagi masyarakat. Oleh sebab itu setiap desa diminta mendata dan menyiapkan lahan yang bisa digunakan untuk pencetakan sawah," katanya.

Ia menambahkan, untuk pengolahan lahan pertanian atau cetak sawah bagi masyarakat desa dilakukan dengan alat berat seperti jonder, dozer serta eksavator yang disediakan oleh Pemkab Seruyan. "Di bawah pengelolaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), alat berat tersebut akan digunakan membantu masyarakat membuka dan mengolah lahan pertanian," katanya.

Menurutnya, merubah perilaku para petani agar menerapkan pola pertanian yang baik dan benar, intensif serta menetap tidak bisa dilakukan langsung untuk jangka pendek.

Selain itu, diperlukan waktu cukup lama, proses yang panjang serta biaya yang besar untuk subsidi biaya produksi karena rata-rata kemampuan ekonomi keluarga petani di Seruyan masih rendah. "Karena itu harus dipersiapkan dari sekarang, mulai dari data lahan secara akurat dilengkapi database dan calon petani yang akan mengelola lahan pertanian," katanya.

(AS)
  1. Lahan Pertanian
KOMENTAR ANDA