MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. SMART CITY

Jadi lumbung padi nasional, begini Pemkab Karanganyar kelola pertanian

“Faktor manusianya juga sangat penting. Soalnya, saat ini makin sedikit anak muda yang mau terjun ke sawah menjadi petani.”

©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Selasa, 04 April 2017 14:19

Merdeka.com, Mesiotda - Kabupaten Karanganyar bertekad menjadi wilayah Intanpari, yakni industri, pertanian dan pariwisata. Dalam hal pertanian, luas lahan bakal dijadikan senjata utama dalam menjadikan Karanganyar sebagai lumbung padi nasional.

“Karanganyar saat ini mendapatkan penugasan dari Pemerintah Pusat untuk tetap menjadi salah satu lumbung padi nasional,” ujarnya.

Karenanya, Kabupaten Karanganyar selalu mempertahankan areal persawahan seluas 26.500 hektare untuk dijadikan lahan pangan lestari. Bahkan, Bupati Karanganyar, Juliyatmono bertekad untuk memperluas lahan pangan lestari itu guna memperkokoh posisi Karanganyar sebagai salah satu sentra penghasil padi di Jawa Tengah.

“Setelah waduk Gondang selesai dikerjakan, kami akan membangun waduk Jatiyoso yang 100 persen airnya digunakan untuk mengairi persawahan di Kabupaten Karanganyar. Targetnya, kami ingin memiliki lahan pertanian lestari yang lebih luas setelah pembangunan dua waduk tersebut,” papar Yuli, sapaan akrabnya.

Yuli menyadari, hal tersulit dalam mewujudkan misi Karanganyar Intanpari itu justru terletak pada sektor pertanian ini. Untuk mempertahankan Karanganyar sebagai lumbung padi nasional, persoalannya bukan hanya terletak pada luasan lahan persawahan dan dukungan irigasi teknis.

“Faktor manusianya juga sangat penting. Soalnya, saat ini makin sedikit anak muda yang mau terjun ke sawah menjadi petani,” tandasnya.

Untuk itu, Pemkab Karanganyar terus bergerak melakukan modernisasi cara bertani warganya. Keterbatasan tenaga kerja dicoba diatasi dengan melakukan mekanisasi.

Pemkab Karanganyar kini tengah gigih memberikan bantuan alat-alat pertanian seperti traktor dan dan pompa air. Pemkab juga membantu petani dengan pengembangan bibit padi endemik Karanganyar, yakni varietas jajar legowo.

Bupati yang merupakan putra daerah Karanganyar ini berharap, mekanisasi pertanian itu dapat menjadi alternatif terbaik untuk mengembangkan sektor pertanian di wilayahnya.

“Kalau industrialisasi dan pariwisata, saya yakin akan berjalan sendiri tanpa perlu dorongan terlalu besar dari pemerintahan kabupaten,” tandasnya.

Karanganyar saat ini sudah menyiapkan dua kecamatannya, Kecamatan Colomadu dan Gondangrejo, sebagai daerah pengembangan industri. Sementara, untuk pengembangan pariwisata, Kabupaten Karanganyar menyiapkan daerah-daerah di lereng Gunung Lawu yang berada di sisi timur wilayahnya sebagai kawasan peristirahatan dan kegiatan rekreasi. Ada pula sejumlah situs sejarah yang juga menarik untuk dikunjungi.

(AS)
  1. Pertanian Modern
  2. Lahan Pertanian
  3. Karanganyar
KOMENTAR ANDA