MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. SMART CITY

Enam taman di bantaran Sungai Kalimas ini harus kamu kunjungi

"Hampir di seluruh taman di Surabaya, ada fasilitas Wifi gratis, ada juga fasilitas yang dinamakan Boardband Learning Center (BLC)."

Taman Ekspresi saat dilihat dari seberang Sungai Kalimas di kawasan Genteng Kali, Surabaya, Jawa Timur. Taman Ekspresi ini merupakan salah satu gebrakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mempercantik Kota Pahlawan.. ©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Kamis, 30 Maret 2017 12:04

Merdeka.com, Mesiotda - Tidak cukup dengan pengerukan serta penataan pedagang kaki lima, Pemerintah Kota Surabaya juga mempercantik Sungai Kalimas dengan berbagai macam taman.

Ada Taman Prestasi, Taman Ekspresi, Taman BMX dan Skate, Taman Jayengrono, Taman Keputran, dan Taman Ngagel. Nama-nama taman itu diberikan sesuai dengan lokasi atau fungsinya.

Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Hendro Gunawan mengatakan, taman bukan sekedar tempat bersantai melepas penat, namun juga bisa menyalurkan hobi atau mengasah kemampuan. Misalnya saja, Taman Ekspresi. Sesuai dengan namanya, taman ini diperuntukkan bagi para seniman untuk mengekspresikan kreativitasnya.

Tidak heran jika setiap akhir pekan, selalu ada gelaran musik dari musisi jalanan. Mulai dari yang bermain alat musik tradisional, atau pun grup band. Bahkan, ada pula pertunjukan tari bahkan pemeran karya seni di Taman Ekspresi ini.

Bahkan, di taman yang terletak di Jalan Genteng Kali, persis di depan Kantor Dinas Pendidikan Jawa Timur ini, juga dihiasi dengan sejumlah karya seni yang unik karya anak jalanan.

Karya seni itu sebagian besar dibuat dari barang-barang rongsokan seperti panci, dandang, dan wajan. Benda-benda itu disusun dan dihias sedemikian rupa hingga menjadi bentuk robot. Ada pula vespa-vespa tua yang sudah rusak dihiasi dengan baut-baut sehingga terbentuk sangat unik.

Situasi di Taman BMX dan Skate berbeda lagi. Hendro mengatakan, di taman ini berbagai ramp dipasang agar para pemain skateboard maupun para pemain BMX dapat beratraksi.

“Fasilitas olahraga di taman ini sudah berstandar internasional,” ujar Hendro sembari menyebut sebuah harapan bahwa dari taman ini akan lahir atlet-atlet BMX dan skateboard kelas dunia.

Hendro menambahkan, ide pembangunan taman ini merupakan ide dari Walikota Risma. “Beliau sering melihat anak-anak bermain BMX di jalanan. Itu kan bahaya. Makanya, taman ini dibuat,” terang Hendro.

Selain ajang skateboard dan BMX area ini, area ini juga menjadi tempat berkumpul atlet sepatu roda, kelompok penyuka reptil, dan sebagainya. Di taman yang berada di bantaran sungai Kalimas, tepatnya di jalan Ketabang ini, juga menjadi pusat ikon wisata warga kota.

Di taman ini, terdapat pula monumen berbentuk patung Suro dan Buaya yang menghadap ke arah sungai Kalimas. Dari mulut patung Suro (ikan Hiu) menyemburkan air mancur. Lalu, di bawahnya terdapat prasasti berbentuk jejak kaki-kaki para pejabat Surabaya.

Taman ini juga tergolong luas, yaitu sekitar 6.000 meter persegi, memanjang di sepanjang jalan Ketabang Kali. Dengan luas seperti itu, memungkinkan warga untuk berolah raga ringan seperti jogging atau sekadar melemaskan otot kaki dengan berjalan.

Ada satu hal yang istimewa di taman-taman yang dibangun oleh Pemkot Surabaya itu. Di semua taman, selalu disediakan fasilitas bagi warga kota untuk belajar. Hampir di seluruh taman di Surabaya, ada fasilitas Wifi gratis, ada juga fasilitas yang dinamakan Boardband Learning Center (BLC).

Dengan fasilitas BLC ini, para pengunjung bisa menikmati pembelajaran dan kursus internet dan komputer secara gratis. Para peserta akan dilatih oleh tenaga profesional dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya dan akan memperoleh piagam langsung dari Pemkot Surabaya.

Mutiara Anisa, salah satu petugas BLC mengatakan tak ada batasan umur bagi warga yang ingin belajar, setiap warga Surabaya boleh mengikuti kegiatan ini. Lewat BLC ini, warga dapat belajar tentang desain grafis, aplikasi adminitrasi perkantoran (Microsoft Word, Exel, Power Point, dan sebagainya), serta pengetahuan tentang penggunaan internet.

Anisa menceritakan, kebanyakan warga yang belajar merupakan siswa SMU atau SMK. Mereka ingin mendapatkan ilmu tambahan demi kelulusannya dan juga untuk berkerja atau membuat usaha.

“Rata-rata mereka belajar adminitrasi perkantoran dan desain grafis,” kata Anisa.

(AS)
  1. Surabaya
KOMENTAR ANDA