"Perpustakaan ini juga mengoleksi buku-buku terbitan lokal yang penerbitannya mungkin tidak memiliki ISBN."
Merdeka.com, Mesiotda - Provinsi Kalimantan Timur telah mengembangkan aplikasi perpustakaan digital, "iKaltim". Perpustakaan digital ini diharapkan dapat membantu masyarakat Kaltim dalam mengakses informasi dengan mudah dan cepat.
Asisten III Sekprov Kaltim, Bere Ali kemarin menjelaskan meskipun baru diresmikan pada pertengahan 2016, perpustakaan digital ini memiliki koleksi yang lumayan banyak. Berdasarkan data Maret 2017, perpustakaan ini ada 15.170 judul e-book dengan jumlah 130.705 eksemplar.
Yang tak kalah mengesankan, jumlah anggotanya pun terus mencatat pertumbuhan yang tinggi. Pada Januari 2017, jumlah anggota perpustakaan ini baru mencapai 1.159 orang. Dua bulan kemudian, pada pertengahan Maret 2017, jumlahnya sudah naik menjadi 2.267 orang.
Kendati mengusung nama perpustakaan digital, perpustakaan ini tetap menyediakan buku-buku fisik. Alhasil, masyarakat yang ingin menikmati layanan ini, punya dua macam pilihan. Meminjam buku dalam bentuk fisik atau membuka website dan membaca e-book secara langsung.
"Keistimewaan lain dari perpustakaan ini terletak pada jenis koleksi bukunya. Perpustakaan ini juga mengoleksi buku-buku terbitan lokal yang penerbitannya mungkin tidak didaftarkan di Perpustakaan Nasional sehingga tak memiliki nomor ISBN," kata dia.
Kebanyakan, koleksi buku yang masuk kategori ini berisi tentang kearifan lokal, legenda, cerita daerah, dan sebagainya. Kekayaan koleksi ini dimuat secara khusus dalam “Portal Borneo” yang membuat daya tarik perpustakaan ini semakin tinggi.
Meskipun sudah mengembangkan digitalisasi perpustakaan, layanan perpustakaan keliling di Kaltim masih terus dijalankan. Frekuensi kunjungan pun tak diturunkan, tetap 1 lokasi mendapatkan sekali kunjungan setiap bulan.
Ke depan, perpustakaan keliling itu akan diintegrasikan dengan layanan yang ada di sistem perpustakaan digital. Alhasil, orang yang berada jauh dari pusat kota dan ingin meminjam buku tertentu, dapat memesan dan mengambil bukunya di layanan mobil perpustakaan keliling.
"Tingginya pengguna internet di Kaltim diyakini akan merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membentuk cyber society, khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim). Terutama, dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat," tandas dia.