"Kaltim memang sangat serius dalam mendukung Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) melalui penyelenggaraan One Data One Map."
Merdeka.com, Mesiotda - Atas inovasinya dalam soal kebijakan perpetaan pernah tercatat sebagai penerima anugerah Bhumandala Award pada Hari Informasi Geospasial yang jatuh pada tanggal 17 Oktober 2016 lalu.
Kalimantan Timur menjadi daerah yang berhasil menerapkan Simpul Jaringan terbaik 1 tahun 2016 untuk kategori pemerintah provinsi. Bhumandala Award ini diberikan ke beberapa daerah sebagai apresiasi atas komitmen tinggi pemerintah daerah dalam pengembangan simpul jaringan informasi geospasialnya.
“Hasil penilaiannya meliputi beberapa aspek, baik teknis, kelembagaan, maupun sumber daya manusia, dan dilaksanakan oleh Tim Independen yang terdiri dari Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Universitas,” ujar Priyadi Kardono, Kepala Badan Informasi Geospasial saat itu.
Yang lebih membanggakan, dua kota di Kaltim, Kota Bontang dan Balikpapan, juga memperoleh predikat terbaik ke 4 dan ke 5 dalam penghargaan ini. Untuk kategori pemerintahan kota, tentu saja. Prestasi ini menjadi bukti berhasilnya pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Kaltim memang sangat serius dalam mendukung Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) melalui penyelenggaraan One Data One Map," kata dia.
Sejak awal, Kaltim meyakini bahwa tanpa adanya penggunaan satu referensi peta yang sama dalam penyelenggaraan pembangunan, mustahil untuk mewujudkan pembangunan yang berkualitas.
Dengan memiliki satu peta sebagai acuan, permasalahan tumpang tindihnya perizinan pemanfaatan ruang, perbedaan penggunaan peta dasar, lambatnya updating data spasial, serta minimnya ketersediaan data tematik akan dapat diatasi dengan mudah.
Untuk mewujudkan percepatan implementasi One Map Policy, sejak 2014 Kaltim terus berkonsentrasi mengembangkan 5 pilar Infrastruktur Informasi Geospasial.
"Yakni pengembangan kebijakan, penguatan kelembagaan, penguatan infrastruktur dan teknologi, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, serta penerapan standarisasi data geospasial," pungkas dia.