"Sementara Pilkada jalan, kampanye berjalan, lalu kasus hukum juga berjalan, ya terpaksa suasana menjadi agak sedikit berbeda,"
Merdeka.com, Mesiotda - Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Sumarsono mengungkapkan kalau semua pihak menaruh konsentrasi serta fokus pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Hal itu menurutnya, seperti menghadapi situasi yang lebih, seperti Pemilihan Presiden.
"Pilkada DKI ini memang Pilkada, tapi serasa pilpres, apalagi media mendominasi semuanya. Tapi dalam beberapa hal, sampai sekarang semua situasinya aman dan terkendali," kata Sumarsono di Jakarta, Jumat (3/3).
Mantan Plt Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan untuk memantau jalan Pilkada Ibukota dan menghadapi putaran kedua, Forum Komunitas Intelejen Daerah (Forminda) terus mengkoordinasikan kondisi dan situasinya. Apalagi, situasional bakal dipantau. Menurutnya, apabila ada aksi massa di Jakarta, Forkominda juga mengadakan rapat.
"Aksi-aksi di Jakarta, rapatnya accidental, tidak dua minggu, sebelum aksi rapat, setelah aksi rapat. Jadi paling sering Forkominda bertemu," kata dia.
Kemendagri pun masih harus menyelesaikan persoalan yang dihadapi seperti pengalaman pada putaran pertama.
Permasalahan utama yakni terkait dengan surat keterangan. Banyak pihak yang khawatir akan adanya surat keterangan palsu.
"Kedua, kami ada kesulitan sampai hari ini kami ngejar untuk merekam e-KTP. Ada 77.000 yang belum direkam, mereka dicari-cari enggak ketemu-ketemu," kata dia.
Kesulitan perekaman untuk e-KTP, lanjut dia, umumnya terjadi di kawasan apartemen dan warga relokasi penggusuran. Mereka sulit untuk ditemui, ada pula yang tidak diketahui keberadaannya. Ditambah, permasalahan lainnya yakni kasus hukum yang dijalani calon.
"Sementara Pilkada jalan, kampanye berjalan, lalu kasus hukum juga berjalan, ya terpaksa suasana menjadi agak sedikit berbeda. Mudah-mudahan semua tetap dalam koridor hukum yang ada, terkendali dengan baik," kata dia.