MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. INFO AKTUAL

Keren, Layanan 'Judes' Samsat Jatim ini pertama kali di Indonesia

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, model layanan publik seperti ini ternyata sangat digemari.

Gubernur Jatim Soekarwo sedang mempresentasikan Layanan 'Judes' ke Kemendagri. ©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Jum'at, 05 Mei 2017 11:31

Merdeka.com, Mesiotda - Guna memperluas jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat, Kantor Bersama Samsat Jawa Timur mengenalkan layanan Samsat Jujug Desa (Judes). Model pelayanan ini digadang-gadang baru pertama kali di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi di Jakarta, Kamis (4/5).

Pakde Karwo mengenalkan model layanan ini di depan para panelis. Di antaranya JB. Kristiadi (mantan Ketua LAN), Siti Zuhro (peneliti LIPI), Refly Harun (pakar hukum), dan Tulus Abadi (Ketua YLKI), Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo menjelaskan detil model layanan Samsat Judes.

Menurutnya, Samsat Judes adalah layanan inovasi baru yang diterapkan di lingkup pelayanan Kantor Bersama Samsat Jombang. Bentuk layanan ini menjadi bagian dari strategi reformasi birokrasi pelayanan publik di Jatim, yang bertujuan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa.

Pelayanan Samsat Judes dilakukan di kantor/balai desa dalam waktu 6 hari seminggu. Harapannya, layanan ini bisa meringankan beban waktu, biaya dan tenaga masyarakat. Di sisi lain, layanan ini lebih efisien, baik dari aspek biaya, petugas, maupun penyediaan sarana dan prasarana.

Pelayanan publik semacam itu, kata Pakde Karwo, merupakan penerapan dari model pelayanan publik Citizen Charter. Artinya, pelayanan yang diberikan sesuai dengan kesepakatan antara yang dilayani (masyarakat) dan yang melayani (pemerintah).

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, model layanan publik seperti ini ternyata sangat digemari. Masyarakat merasa terbantu dan lebih dihargai karena sebagai wajib pajak mereka tidak perlu datang ke tempat membayar pajak yang biasanya jauh. Namun sebaliknya, mereka justru didatangi oleh petugas.

"Inilah yang menjadi komitmen kami untuk terus mewujudkan pelayanan publik yang bersih, efektif, efisien dan ekonomis," ujarnya.

Pakde Karwo menambahkan, awal mula konsep layanan Samsat Judes ini muncul, didasari oleh kondisi demografi masyarakat Jombang. Berdasar data, 53 persen masyarakat Jombang berprofesi sebagai petani dan pedagang.

Sementara 85 persen populasi kendaraan bermotor berada di pedesaan, dengan 89 persen diantaranya berupa kendaraan roda dua. "Peluang inilah yang kami tangkap sebagai inovasi pelayanan publik," katanya. Artikel detailnya bisa Anda baca di sini.

(MT/MT)
  1. Inovasi
KOMENTAR ANDA