MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. BEST PRACTICE

Yuk intip becak hebat bernama Candu Asmara ini

“Becaknya siap siaga 24 jam, tinggal ditelepon atau sms saja. Langsung dijemput dan diantar.”

Becak Candu Asmara. ©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Senin, 10 April 2017 20:53

Merdeka.com, Mesiotda - Langkah inovatif diperlihatkan Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat yang merevitalisasi Posyandu dan meningkatkan partisipasi warganya melalui alat transportasi becak. 

Berbeda dengan becak-becak yang seliwar-seliwer di jalanan Kota Banjar, becak ini didandani dengan beragam hiasan dan warna yang cukup mencolok.

“Becak ini juga dilengkapi dengan sirine dan kotak P3K,” kata E. Sukriyati, menunjukkan sirine yang terpasang di atap becak, persis seperti di mobil ambulans.

Sukriyati, Ketua Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) Dahlia III Kelurahan Mekarsari mengatakan, becak-becak yang berjejer di pinggir jalan itu merupakan transportasi yang khusus mengantar jemput masyarakat yang ingin ke Posyandu. “Semua warga memegang kontak pengayuhnya,” kata Sukriyati yang merelakan rumahnya dijadikan Posyandu tersebut.

Memang sederhana, namun becak inilah yang menjadi senjata meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena becak-becak tersebut berkeliling menjemput warga, warga hanya menunggu di rumah. Jika sudah larut malam, warga juga tidak perlu khawatir seandainya ada ibu hamil yang secara tiba-tiba harus segera dibawa ke Puskesmas.

“Becaknya siap siaga 24 jam, tinggal ditelepon atau sms saja. Langsung dijemput dan diantar,” kata Rina Purnamasari, Lurah Mekarsari yang merupakan penggagas becak posyandu ini.

Menurut Rina, ia menggagas becak posyandu setelah berulang kali berdialog dan blusukan melihat kondisi wilayah yang dipimpinnya. “Saya melihat kawasan Mekarsari ini merupakan pemukiman padat penduduk yang didominasi gang dan lorong sempit,” kata Rina.

Selaras dengan itu, ia bersama jajaran pegawai Pemerintah Kota Banjar dilimpahi tanggung jawab untuk menggenjot dan menyukseskan program Banjar Sehat yang fokus pada kesehatan, terutama revitalisasi Posyandu untuk layanan kesehatan Ibu dan Anak.

Setelah blusukan, Rina mendengar di RW 04, salah seorang Ketua Posyandu yakni Sukriyati mengajak warga di tempatnya untuk patungan membeli satu unit becak yang dipakai untuk antar-jemput ibu hamil.

“Itu tahun 2010. Setelah saya bertemu dengan Ibu Sukriyati lalu kami sepakat untuk mengembangkan inovasi ini hingga sekarang sudah ada 4 becak,” kata Rina.

Pada becak-becak tersebut, Rina memberi nama Candu Asmara, kependekan dari Becak Posyandu Angkutan Swadaya Masyarakat. Bagi Rina, Candu Asmara ini sangat efektif digunakan di wilayah Mekarsari yang memang sempit. Terutama untuk menuju Posyandu, yang memang berada di gang. Sukriyati, Ketua Pengurus Posyandu Dahlia 3 mengajak kami mengunjungi Posyandu yang sekaligus rumahnya.

Menurut Rina, salah satu kendala yang dihadapi Posyandu di pusat kota Banjar adalah ketersediaan lahan. Hampir semua Posyandu menumpang di rumah warga. Ia bersyukur tugasnya untuk menyukseskan program Banjar Sehat banyak dibantu oleh kader-kader seperti Ibu Sukriyati.

“Kader-kader ini terus blusukan ke rumah warga, memberikan penyuluhan terutama tentang kesehatan ibu hamil dan pasca melahirkan,” kata Rina yang memimpin di wilayah itu sejak 2014.

Rina juga bersyukur, setelah adanya Candu Asmara, kunjungan masyarakat ke Posyandu melonjak dratis. Menurut data Posyandu Dahlia 3, terjadi peningkatan partisipasi secara signifikan seiring dengan bergeraknya Candu Asmara. Tercatat, pada 2013 partisipasi posyandu meningkat menjadi 85 persen, dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 90 persen dan saat ini sudah mencapai 100 persen.

“Itu karena masyarakat sudah mengerti manfaat Posyandu setelah mendapat penyuluhan ditambah dijemput Candu Asmara,” katanya.

Selain dinamakan Candu Asmara, Lurah Rina juga mengenalkan istilah lain untuk transportasi ini, yakni Posyandu Mobile. Istilah itu dikarenakan Candu Asmara dilengkapi peralatan seperti yang ada di Posyandu.

Saat ini Candu Asmara atau Posyandu Mobile sudah melekat dengan Kelurahan Mekarsari. Tanpa harus menghabiskan anggaran yang besar, mereka dapat melakukan inovasi yang terbukti mampu menyuguhkan layanan yang tidak murahan. Partisipasi seluruh warga untuk mengikuti posyandu merupakan salah satu target yang telah dicapai melalui inovasi tersebut.

(AS)
  1. Inovasi
KOMENTAR ANDA