MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. INFO AKTUAL

Pertamina akan jual BBM kemasan selama mudik lebaran

Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi para pemudik yang kehabisan BBM di tengah jalan.

©2017 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Senin, 29 Mei 2017 11:47

Merdeka.com, Mesiotda - Pertamina Rayon V Region IV Wilayah Cilacap dan Hiswana Migas Banyumas menyiapkan BBM dalam bentuk kemasan 1 - 10 liter. BBM kemasan ini diharapkan dapat mengantisipasi kehabisan bahan bakar dari para pemudik saat terjebak kemacetan di tengah jalan.

Sales Eksekutif Retail BBM Rayon V Region IV Pertamina Cilacap, Warih Wibowo mengatakan, berdasarkan pengalaman kemacetan saat arus mudik dan balik lebaran tahun lalu, banyak kendaraan yang terjebak macet dan kehabisan bahan bakar. Pada situasi demikian, penjual bensin eceran justru menjual BBM dengan harga yang sangat tinggi.

“BBM kemasan ini nanti yang menjual adalah satgas dan petugas yang sudah disiapkan di masing-masing SPBU. Mereka nanti yang mendatangi lokasi yang terkena macet dan harga yang kita tetapkan juga sama dengan harga di SPBU,” kata dia kemarin.

Menurutnya, BBM kemasan ini tidak diperjualbelikan bebas kepada pengecer. Pasalnya setelah BBM dijual, botol bekas kemasan harus kembali lagi ke SPBU, sehingga ini bisa mengantisipasi munculnya pengecer - pengecer dadakan yang bisa menaikan harga seperti pengalaman tahun lalu, satu liter Pertamax dijual sampai Rp 50.000 hingga Rp 75.000.

“Ini kami siapkan khususnya di jalur yang terhubung dengan jalur Pantura dan dari arah Bandung, seperti Pekuncen - Ajibarang dan Wangon - Rawalo. Dengan dibantu model BBM kemasan minimal bisa menyelamatkan sampai SPBU terdekat,” terangnya.

Selain itu, katanya, pihak Pertamina juga menyiapkan satuan petugas (satgas) yang melibatkan sejumlah personel yang ada di masing-masing SPBU. Mereka juga akan membantu memantau dan memberi informasi tentang keadaan lalu lintas saat arus mudik maupun arus balik.

“Satgas nantinya tidak hanya fokus pada pasokan BBM yang ada di wilayahnya, melainkan juga diminta untuk melaporkan kondisi lalu lintas secara umum yang ada di wilayahnya masing-masing. Ini berkaitan dengan upaya distribusi BBM kemasan,” jelasnya.

Dia menilai, kondisi lebaran tahun ini diprediksi sama dengan kondisi lebaran tahun 2012, yakni jatuh pada saat weekend (Minggu). Sehingga berdasarkan data, kemungkinan puncak arus mudik terjadi pada H -3 lebaran, di mana arus mudik dari Jakarta dan Jawa Barat kemungkinan besar H -3 sudah padat.

“Untuk antisipasinya, secara umum kita siapkan ada penambahan BBM, khususnya untuk gasoline (premiun, pertalite dan pertamax), sebanyak 30 persen, mengingat pada saat arus mudik terjadi tren kenaikan konsumsi gasoline sebanyak 25 persen,” katanya.

(MH/MT)
  1. Mudik 2017
  2. Ramadan 2017
KOMENTAR ANDA