"Kami terus mendorong 218 pemerintahan desa lainnya untuk segera membentuk BUMDes."
Merdeka.com, Mesiotda - Sebanyak 112 dari 330 pemerintahan desa di Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur telah membentuk badan usaha milik desa (BUMDes).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep Ahmad Masuni menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong pemerintah desa untuk mengoptimalkan potensi yang ada dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa.
"Kami terus mendorong 218 pemerintahan desa lainnya untuk segera membentuk BUMDes, karena pemerintah daerah ingin semua desa memiliki BUMDes," ujar dia, di Sumenep, Selasa (25/4) seperti dilansir Antara.
Pihaknya akan mendampingi pengurus BUMDes dengan cara memberikan pelatihan atau pembinaan secara bertahap agar mereka bisa mengelola BUMDes. Bahkan, beberapa waktu lalu, DMPD Sumenep memfasilitasi pengurus 19 BUMDes melakukan kunjungan atau studi lapangan ke BUMDes Ponggok, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"BUMDes Ponggok layak dijadikan contoh oleh pengurus BUMDes di Sumenep. BUMDes Ponggok telah mengelola objek wisata setempat dan mampu melayani kebutuhan sehari-hari warga," kata dia.
DPMD Sumenep akan membina pengurus BUMDes setempat secara berkesinambungan, utamanya pada sisi manajemen agar mereka bisa mengelola BUMDes secara profesional. Untuk sementara, pengurus 19 dari 112 BUMDes yang telah mengikuti program pembinaan dan studi lapangan yang digagas DPMD Sumenep.
Masuni berharap BUMDes di Sumenep mampu menjadi lembaga desa yang mengelola dan memberdayakan potensi dan warga setempat.
"Kalau dikelola secara profesional, BUMDes bisa menjadi tulang punggung perekonomian pemerintah desa guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan warga setempat," kata dia.
Namun, menurutnya, perlu waktu dan tahapan agar para pengurus di masing-masing BUMDes bisa memaksimalkan dan memberdayakan potensi dan warga setempat.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membina pengurus BUMDes agar berdaya dan berkarya secara profesional pada masa mendatang. Kami tak ingin BUMDes itu sekadar papan nama," kata Masuni.