MESIOTDA Media Interaksi Otonomi Daerah
  1. MESIOTDA
  2. INFO AKTUAL

Ketemu Wali Kota, siswa SMP 9 Semarang ini wadul sering telat sekolah

"Akibat jalan tergenang banjir dan rob lalu lintas kendaraan yang kami naiki jadi macet."

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat dialog dengan siswa SMP 9 Semarang, Jumat (28/4).. ©2017 Merdeka.com Editor : Anton Sudibyo | Jum'at, 28 April 2017 16:40

Merdeka.com, Mesiotda - Hal menarik terjadi saat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengunjungi SMP 9 Semarang untuk meninjau kesiapan sekolah menghadapi UNBK 2017.

Salah seorang siswa bernama Iqbal, dengan keluguannya mengadukan terjangan banjir dan rob di daerah tempat tinggalnya. Karena banjir dan rob yang menggenangi jalan tersebut, kata Iqbal, dirinya jadi sering terlambat sekolah.

"Akibat jalan tergenang banjir dan rob lalu lintas kendaraan yang kami naiki jadi macet, kami jadi sering terlambat sekolah," ujar siswa kelas IX tersebut, Jumat (28/4).

Siswa asal Kecamatan Genuk tersebut meminta, Pemerintah Kota Semarang untuk segera menangani dan menyelesaikan banjir dan rob. Apalagi permasalahan ini sudah cukup lama terjadi.

Mendapat pertanyaan tersebut, Hendi lantas menjelaskan kepada siswa dan para guru yang hadir, bahwa saat ini untuk mengantisipasi terjadi banjir dan rob, Pemkot Semarang telah membuat tiga embung yaitu di Trimulyo, Kaligawe dan Karangroto Kecamatan Genuk.

"Sudah mulai dibangun dengan anggaran sebesar Rp 500 miliar dan akan selesai dalam waktu 2 tahun, sehingga diharapkan tahun 2019 daerah Kaligawe dan sekitarnya sudah bebas dari banjir dan rob," beber Hendi dihadapan para siswa.

Untuk menanggulangi air laut yang naik ke daratan, nantinya juga akan dibangun tanggul laut. Tanggul laut ini juga nantinya akan berfungsi sebagai jalur tol laut yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kabupaten Demak.

"Saat ini, di daerah Kaligawe juga sedang proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Semarang - Demak. Jalan tol ini nantinya juga berfungsi sebagai tanggul rob sehingga rob dan banjir tidak akan masuk lagi ke Jalan Kaligawe," jelasnya.

Langkah lain yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi banjir di daerah Semarang bawah adalah dengan menormalisasi Sungai Banjir Kanal Timur yang saat ini telah memasuki tahap lelang.

"Agustus nanti sudah dimulai pekerjaan fisiknya dan diharapkan akan selesai pada 2019," tambahnya.

(AS)
  1. Pemimpin Daerah
KOMENTAR ANDA